Teras Cikapundung Wisata Keren di Tengah Kota Bandung

www.foryoutour.co.id – Salah satu public space Bandung yang paling populer adalah Teras Cikapundung BBWS yang dibangun dengan konsep Urban and Ecology di sekitar sungai Cikapundung. Diresmikan oleh Pemerintah Kota Bandung pada pertengahan tahun 2016, Teras Cikapundung dikenal sebagai Amfiteater TeCl atau Cikapundung yang populer. Warga Bandung biasanya ramai mengunjunginya untuk bersantai, apalagi di akhir pekan. Teras Cikapundung sudah lama dikenal sebagai base camp para insan dan seniman kreatif di Bandung. Itu sebabnya, dulu beberapa sanggar seni didirikan bersama dengan warung makan.

Teras Cikapundung Wisata Keren di Tengah Kota Bandung

Namun seiring berjalannya waktu, kawasan Cikapundung Bandung semakin terabaikan dan terbengkalai, sehingga menjadi salah satu tempat angker di Kota Bandung dan dijuluki lokasi lokasi tempat pembuangan anak jin. Warga tak tinggal diam hingga klimaksnya menggelar demonstrasi gerakan Selamatkan Babakan Siliwangi pada 2013. Tujuannya tentu saja untuk menolak rencana pembangunan kawasan komersial dan permukiman di kawasan cagar alam ini. Sebagai pengelola area publik di kawasan Baksil, Balai Besar Sungai Wilayah atau disingkat BBWS Citarum mengalami beberapa kendala terkait hal tersebut di atas. Ditambah dengan masalah relokasi warga sekitar yang mengakibatkan proyek pembangunan terhenti pada 2014.

Namun seiring berjalannya waktu, Wali Kota Bandung lulusan ITB merancang dan membenahi pengelolaan kawasan Baksil agar bisa dinikmati warga Bandung dan seakan menghapus kenangan buruk warga tentang kondisi dan kondisi Teras Cikapundung di kawasan tersebut. lalu. Penasaran apa saja yang bisa dilakukan di Teras Cikapundung BBWS? Jangan khawatir. Banyak fasilitas yang disediakan pengelola untuk kenyamanan dan kebahagiaan para pengunjung, seperti perahu karet untuk rafting, lengkap dengan pelampung gratis dan Bus Bandros.

  1. Amfiteater Teras Cikapundung BBWS

Sebagai fasilitas utama, Anda dapat menikmati berbagai pertunjukan hiburan, misalnya menyaksikan pertandingan sepak bola seperti pertandingan Persib Bandung, live music, pameran, kegiatan pameran dan berbagai kegiatan lainnya. Dengan tetap mengedepankan pengelolaan lingkungan atau AMDAL dengan konsep ekologis, pengelola tidak hanya mempercantiknya dengan taman yang asri dan hijau tetapi juga dilengkapi dengan 15 sumur resapan di dalamnya. Meski program restorasi sungai Cikapundung sempat terhenti pada 2014, namun dilanjutkan pada 2015 oleh kontraktor PT. ARJUNA.

  1. Jembatan Merah Cikapundung Riverspot

Ciri atau identitas Teras Cikapundung terdapat pada jembatan merah yang menghubungkan Sungai Cikapundung yang indah dan menawan. Anda bisa bersantai dan duduk di kursi bertingkat atau terasering yang disediakan pengelola di sekitar jembatan merah. Nantinya anda juga bisa sambil menonton pertunjukan yang disajikan di Amphitheatre atau sekedar menikmati pemandangan sekitar yang indah dan menyejukkan.

  1. Air Mancur Teras Cikapundung, BBWS

Jika ingin menemukan sisi romantis dan eksotis Teras Cikapundung, maka saat malam hari Anda harus pergi ke air mancur. Semburan air dari beberapa lubang disertai dengan lampu warna-warni yang indah pasti akan membuat Anda takjub dan takjub. Tak heran jika banyak pengunjung yang ramai mengunjunginya dan mengabadikan pesona keindahan spot di malam hari dengan berfoto selfie bersama teman dan keluarga. Selain sebagai tempat favorit untuk selfie, kamu juga bisa nongkrong bareng teman, keluarga atau pasangan sambil mencicipi berbagai makanan dan snack.

  1. Fasilitas Lain Yang Direncanakan Akan Dibangun

Manajemen juga berencana membangun beberapa fasilitas lain untuk melengkapi suasana yang nyaman dan asri agar dapat menarik lebih banyak pengunjung. Beberapa di antaranya adalah kolam ikan yang akan diisi berbagai ikan khas dari sungai Cikapundung, seperti badar, Kehkel, hingga Beunteur, hutan kota bahkan persawahan. Demi merealisasikan rencana tersebut, pihak pengelola bekerjasama dengan Komunitas Sungai Cikapundung yang akan membantu dalam penyediaan dan penyiapan infrastruktur agar kawasan tersebut dapat menjadi pusat wisata edukasi bagi pengunjung.