Dalam artikel ini kita akan membahas tentang beberapa hama kelapa sawit yang paling sering ditemukan dan sangat menggangu pertumbuhan kelapa sawit.
Siapakah yang tidak tahu kelapa sawit? Komoditi yang ini sangat unggul khususnya dalam menghasilkan minyak. Indonesia jadi negara dengan salah satunya penghasilan devisa non migasnya didapatkan dari kelapa sawit. Komoditi yang menjadi kelebihan negara ini, apa lagi sampai lakukan export import tentu perlu lakukan tindakan khusus untuk jaga kualitas dan jumlah.
Sebelum membaca lebih lanjut, kami sarankan juga membaca beberapa informasi menarik tentang Pabrik Kelapa Sawit untuk mengenal lebih jauh bagaimana proses produksi kelapa sawit.
Hama Kelapa Sawit
Rupanya untuk jaga dua poin utama yakni kualitas dan jumlah, sebetulnya tidak jauh dari kontrol pada hama maupun penyakit pada tanaman yang ini. Khususnya hama, dalam menghasilkan kelapa sawit, tangani hama jadi poin utama karena imbas yang dibuat hama pada tanaman kelapa sawit bukan hanya menghancurkan sisi tertentu saja, tetapi nyaris keseluruhnya sisi dari akar sampai daun juga bisa dirusak dalam pengertian membuat perkembangan kelapa sawit jadi kurang optimal. Lantas, hama apa yang umum diketemukan pada tanaman kelapa sawit?
1. Ulat Api atau Setora nitens
Sebelumnya, ulat ini akan berkunjung di bagian permukaan daun dari tanaman kelapa sawit. Selanjutnya, ulat betina bertelur dan bisa hasilkan sekitar 300 – 400 butir dengan beberapa ciri telur yakni warna kuning muda dan berupa gepeng. Dari proses dibuatnya telur sampai telur menetas memerlukan waktu di antara 4 sampai 7 hari. Apabila sudah menetas, larva ulat api warna hijau kekuningan dan ada sisi yang dengan bulu kasar pada bagian kepala dan ekornya.
Saat larva sudah jadi ulat muda, karena itu umumnya ulat akan membuat koloni dan mengawali mendegradasi sisi permukaan bawah daun, perlahan-lahan sampai nanti akan disisakan sisi atas daun. Gigitan ulat akan kelihatan terang berupa memanjang dan ini yang mengakibatkan daun jadi kering dan perlahan-lahan akan mati, hingga transisi atau transportasi gizi dari daun ingin juga yang bakal ke arah daun akan berhenti.
Langkah tangani gempuran ulat api yakni dengan ambil dengan manual pupa ingin juga ulat sebagai usaha pembasmian. Tetapi, juga bisa dengan memakai larva Trichogramma sp., predator Eocanthecona sp., pemakaian virus Granulosis baculoviruses, dan jamur Bacillus thuringiensis.
2. Tungau Merah atau Oligonychus
Tungau merah mempunyai ukuran yang kecil yakni 0,5 mm. Sisi yang terserang pada tanaman kelapa sawit ialah sisi daun, khususnya tulang daun dengan mengisap cairan didalamnya, hingga tidak cuman cairan saja tetapi semua kandungan didalamnya terhitung klorofil turut terserap dan mengakibatkan daun jadi kering dan warna coklat. Tungau merah perlu dicurigai apa lagi saat musim kemarau karena perkembangannya yang cukup cepat pada musim itu.
3. Kumbang Tanduk atau Orycte rhinoceros
Kumbang ini sebetulnya tidak begitu mencelakakan untuk kelapa sawit yang umurnya terhitung cukup tua. Tetapi, akan mencelakakan bila kumbang ini sentuh titik tumbuh pada tanaman kelapa sawit yang masih terbilang muda. Rupanya karena yang diakibatkan ialah bisa memunculkan penyakit pada tanaman, mengakibatkan tanaman busuk, sampai pada akhirnya tanaman tidak bisa tumbuh atau mati.
Kehadiran kumbang bisa dijauhi dengan jaga kebersihan are sekitaran tempat ditanamnya kelapa sawit. Tidak itu saja, dengan memakai jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes dapat menjadi usaha terbebasnya kehadiran kumbang sundul di tempat perkebunan kelapa sawit.
4. Penggerek Tandan Buah
Pengerek tandan buah atau nama latinnya yakni Tirathaba mundella. Sama dengan namanya, hama ini menyimpan telur di bagian tandan buah. Bila telur sudah menetas dan alami proses perubahan sampai jadi ulat, karena itu sering akan serang tanaman kelapa sawit yang berusia 3 – empat tahun. Tetapi kadang kerap kali pengerek tandan buah serang pohon kelapa sawit tua.
Hama ini yang menyerang sisi tandan buah maka mengakibatkan lubang pada buah bahkan juga dapat sampai ke sisi pokok, mengakibatkan kerontokan atau aborsi, atau buah jadi berkembang tetapi tanpa pokok. Selainnya buah, hama ini serang di bagian bunga, yang menyebabkan bunga akan luruh dan secara automatis menghalangi menghalangi tumbuhnya buah kelapa sawit.
Langkah yang bisa dilaksanakan dengan lakukan pembersihan buah-buah yang telah busuk supaya buah yang steril dari hama itu tidak diserang olehnya. Seterusnya, buah-buah yang busuk itu harus dipindah ke tempat yang lumayan jauh dari perkebunan, ditempatkan ke tempat, dikasih insektisida, dan ditutup oleh tanah.
5. Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus
Hama yang ini serang sisi penting pada tanaman kelapa sawit yakni pada akar. Gempuran yang dibuat akan mengakibatkan daun yang tumbuh tidak buka, tetapi akan menggulung. Seterusnya, warna daun beralih menjadi kuning seperti kekurangan air hingga kelihatan kering.
Selainnya daun, tandan bunga tutup dan membusuk dan pada akhirannya tidak hasilkan buah. Menghindar hama ini dapat dengan menutup atau menghindari tanaman busuk itu dari tempat kebun selanjutnya dikasih toksin natrium arsenit atau dibakar.