Apakah Social Media Marketing Masih Menguntungkan

Sebelum membahas berkenaan pertanyaan tersebut, mari kami bahas berkenaan fakta-fakta dan pertumbuhan pengguna internet dan tempat sosial di Indonesia.

Dengan penduduk menggapai angka kisaran 250 juta, Indonesia adalah negara dengan penduduk ke-4 terbanyak di dunia. Dari keseluruhan jumlah tersebut, kira-kira 30% atau kurang lebih 80 juta penduduk adalah pengguna internet yang aktif.

Angka selanjutnya didapat terhadap Januari 2016, dimana angka 80 juta naik sebesar 15% dibandingkan dengan jumlah terhadap Januari 2015. Sedangkan untuk jumlah pengguna tempat sosial, berasal dari keseluruhan seluruh pengguna internet di Indonesia, kira-kira 95% memakai tempat sosial. Jumlah selanjutnya sanggup dikatakan terlampau tinggi.

Bisa dicermati berasal dari gambar selanjutnya jika pengguna internet di Indonesia bahkan belum menggapai 50% berasal dari keseluruhan penduduk. Meski begitu, dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, 34% tetap saja menggapai angka yang fantastis. Peringkat Indonesia di daftar negara menurut jumlah pemakai internet adalah 14, padahal penduduk yang Mengenakan internet belum menggapai setengahnya.

Untuk tempat sosial, Indonesia terhitung sanggup dibilang negara yang diperhitungkan. Bayangkan, pengguna Facebook di Indonesia adalah yang ke-4 terbanyak di dunia, sedangkan untuk tempat sosial Twitter, Indonesia tempati peringkat ke-5 terbanyak. Hal ini menyatakan jika warga Indonesia memadai aktif dalam berkutat seputar tempat sosial.

Dari sisi tempat sosial sendiri, sudah banyak perusahaan yang memakai kesempatan usaha di bidang ini. Pada tahun 2013, Oreo meluncurkan social tempat campaign di Twitter bernama “Asyiknya Bersama” yang mengajak konsumen untukk mengungah keseruan yang mereka melaksanakan dengan keluarga dengan hashtag #Funtogether ke akun Twitter Oreo. Campain ini terhitung dimeriahkan oleh sebagian selebritis Indonesia di Twitter dan Youtube. Cara ini terbukti sukses dan sukses ditonton sebanyak 800.000 kali di Youtube.

Pada akhir tahun 2014, giliran social messenger Line yang meramaikan dunia digital social media agency jakarta. Dengan sebuah iklan video yang dibikin secara menarik, Line sukses memicu videonya ditonton sebanyak lebih berasal dari 5 juta kali di YouTube, sebagai catatan, ini adalah pertama kalinya di Indonesia.

Berbasis tema film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), Line memakai pemeran yang mirip dengan filmnya untuk memicu video campaign tersebut. Dalam video 10 menit tersebut, Line terbukti sanggup memicu penduduk ramai membahas campaign selanjutnya dan menaikkan merk awareness berasal dari Line.

Line sendiri membawa 170 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User), dimana 30 juta berasal berasal dari Indonesia. Dengan keberhasilan campaign-nya, Line sukses menjangkau kalangan muda, dimana sekarang Line digunakan seperti Facebook, Twitter, dan Skype, seperti jika untuk meng-update sesuatu atau untuk video call, bukan cuma sebagai layanan berkomunikasi seperti seperti social messenger lainnya.

Tidak berhenti hingga disitu, Line kembali memakai resep yang mirip untuk mempromosikan game buatannya, “Lets Get Rich”. Dengan memakai jasa artis Bunga Citra Lestari beserta suaminya, Ashraf Sinclair, Line kembali memperoleh hasil yang memadai menjanjikan, 1,1 juta kali ditonton di Youtube cuma dalam kala 2 minggu.

Hal ini menyatakan jika social tempat marketing di Indonesia adalah kesempatan usaha yang terlampau besar. Dengan presentase cuma 34% berasal dari keseluruhan penduduk, terbukti jika pemasaran digital adalah tidak benar satu langkah yang terlampau efisien untuk memasarkan sesuatu.

Untuk kedepannya, dengan semakin jadi tambah banyaknya pengguna internet, sanggup dipastikan jika industri ini tetap meluas. Mungkin pertanyaan sesuai bukanlah “Apakah Social Media Marketing di Indonesia masih menguntungkan?”, melainkan “Sampai seberapa besarkah industri pemasaran digital di Indonessia dapat berkembang?”.