Mewujudkan insan yang Qur’ani, Amali, dan Saintis sehingga mampu mencetak generasi-generasi Qur’ani, Sebelum melanjutkan artikel 5 Tips Memilih Pesantren yang Tepat, Sekedar kami info:
Apabila Anda Mendambakan putra/putri untuk menjadi Tahfidz kunjungi website Pondok Pesantren Tahfidz
Pesantren menjadi satu diantara opsi yang lumayan disukai oleh orangtua untuk menyekolahkan anaknya. Sudah pasti, kemauan masuk pesantren bukan hanya dari faksi orangtua, tetapi harus dengan kesepakatan dari anak. Hingga tidak ada elemen desakan.
Tetapi, sering juga anak-anak putuskan ingin jadi santri atas kemauannya sendiri. Sekarang ini, pesantren tidak kalah dari instansi pengajaran yang lain. Hal itu karena pesantren telah sanggup menyeimbangi dalam soal perubahan ilmu dan pengetahuan dan tehnologi.
Untuk orangtua yang mempunyai background seorang santri, pasti gampang untuk cari rekomendasi pesantren. Dan untuk orangtua yang tidak mempunyai background seorang santri, akan berasa kesulitan untuk pilih pesantren yang pas untuk anaknya.
Berikut panduan pilih pesantren untuk anak :
1. Ketahui Kekuatan Anak
Sebagai orangtua, mendalami kekuatan dari anak sebagai hal yang harus hingga bisa arahkan anak pada pesantren yang akurat.
Bila seorang anak gampang mengingat dan ingin jadi hafidz, karena itu seharusnya taruh anak pada pesantren yang bisa mendukung kekuatannya. Supaya anak makin gampang untuk mengingatkan hadist, al-quran, dan yang lain.
Kebalikannya, bila anak suka dengan pengetahuan sains karena itu taruh pada pesantren yang diprioritaskan untuk peningkatan ilmu dan pengetahuan sains, tehnologi dan yang lain.
2. Ketahui Tipe Pesantren
Pada umumnya, pesantren Indonesia dipisah jadi 3 tipe yakni salafiah, kekinian dan salafi. Dari ke-3 tipe pesantren mengajari sistem evaluasi yang berbeda. Hingga hal itu akan mempermudah orangtua untuk pilih pesantren yang sesuai kekuatan anaknya.
3. Ketahui Riwayat dan Kyai
Untuk orangtua seharusnya ketahui pimpinan dari ponpes yang sudah diputuskan, seperti siapa kyai dan sejarahnya bagaimana. Tidak seluruhnya pesantren berafiliasi, ada yang berafiliasi pada organisasi masyarakat tertentu seperti berafiliasi pada NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah dan sebagainya.
4. Lokasi
Menjadi santri memanglah tidak gampang. Karena itu sering beberapa santri merasa terhimpit karena ketentuan yang berada di pesantren. Lewat penekanan yang beberapa santri rasakan, tidak tutup peluang bisa terjadi perlawanan atau penampikan pada ketentuan pesantren.
Untuk menahan hal itu seharusnya penyeleksian lokasi jadi pemikiran yang perlu agar meminimalkan anak atau santri larikan diri dari pesantren.
5. Sarana
Saat sebelum mendaftar anak ke pesantren sebaiknya lakukan survey lebih dulu. Memeriksa sarana yang berada di pesantren, baik dari sisi kebersihan pesantren dan sebagainya.