Jika kamu berpikir bahwa menikah itu mahal dan membutuhkan biaya, maka pandemi adalah alasan yang tepat untuk menggelar pernikahan sederhana, terbatas, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pernikahan terkadang kerap terkendala karena alasan klasik yaitu biaya. Sehingga banyak yang akhirnya mengandalkan pinjaman online cepat cair bayar bulanan demi memenuhi kebutuhan resepsi pernikahan.
Supaya pernikahan tetap menjadi peristiwa yang paling berkesan sekali dalam seumur hidup, tetap jangan sampai mengorbankan kondisi finansial ya. Berikut adalah beberapa tips mengatur biaya pernikahan di masa pandemi.
Sisihkan untuk rapid antigen mandiri
Jangan sampai acara pernikahan menjadi cluster baru. Oleh karena itu, sisihkan saja untuk membeli kit antigen secara mandiri yang bisa digunakan untuk keluarga serta para tamu undangan sebelum memasuki ruangan atau venue pernikahan.
Kit rapid antigen mandiri sangat terjangkau jika digunakan dalam jumlah yang terbatas. Harganya antara Rp50 ribu sampai dengan Rp150 ribu saja. Dengan begitu, para tamu undangan bisa berada di dalam acara dengan nyaman karena penyelenggara berinisiatif melakukan screening dengan kit rapid antigen mandiri.
Hindari menggelar menikah jelang bulan Ramadan
Alasan menghindari pernikahan menjelang bulan Ramadan adalah karena harga kebutuhan pokok cenderung akan mengalami kenaikan sehingga berimbas pada harga-harga yang lainnya.
Carilah low season atau waktu-waktu yang memang tidak terlalu banyak dipilih seperti di luar tanggal libur panjang atau libur akhir tahun dan hari raya. Dengan begitu harga kebutuhan biasanya lebih terjangkau sehingga bisa menghemat pengeluaran.
Buat daftar tamu undangan secara terbatas
Ketika membuat daftar tamu undangan, pasangan maupun dari kedua belah pihak keluarga harus tega mencoret kerabat atau sahabat jauh yang kiranya bisa bersilaturahmi di lain waktu setelah masa pandemi. Pilih mereka yang masih sehat, muda, dan dekat dengan tempat pernikahan tanpa harus lintas kota atau lintas provinsi.
Sesuaikan kapasitas ruangan, pastikan setidaknya hanya bisa terisi 50 persen dari kapasitas yang disediakan. Jika kapasitas ruangan 100 orang maka, undanglah 25 orang terdekat saja. Begitupun kelipatannya.
Bisa juga dengan mengatur jam kedatangan para tamu undangan dengan membuat undangan secara terpisah. Misalnya pernikahan dibagi ke dalam tiga sesi. Satu sesi berlangsung cepat maksimal dua jam saja. Sehingga nantinya makin banyak yang bisa diundang untuk memberikan doa.
Pilih venue pernikahan yang terjangkau
Jangan memaksakan menikah di gedung yang mewah. Saat ini ada banyak kafe dan villa yang disewakan untuk tempat pernikahan terbatas. Harganya pun relatif lebih terjangkau jika menggelarnya di gedung pernikahan yang mewah. Lagipula, kondisi pandemi tidak perlu terlalu banyak mengundang orang lain sesuai dengan imbauan agar tetap mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan.
Jaga jarak aman baik ketika tamu datang dan menghampiri pengantin. Usahakan tidak perlu bersalaman, cukup salaman jarak jauh atau salam santun. Pastikan semua yang hadir mengenakan masker, lebih bagus lagi jika ditambah dengan face shield.
Jika harus berutang, bijak tentukan besarannya
Setelah menghitung biaya pernikahan tetapi masih ada kekurangan, opsi untuk meminjam sebenarnya bisa saja dilakukan asalkan sesuai dengan kondisi finansial. Misalnya pastikan dulu bahwa cicilannya nanti sudah disepakati berdua atau menjadi tanggung jawab mempelai pria. Intinya utang pernikahan harus dibicarakan secara transparan.
Jika akan ditanggung oleh mempelai pria maka upayakan cicilannya tidak melebihi dari sepertiga penghasilan. Sehingga nantinya ada yang tetap bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup lain setiap bulannya.
Salah satu pinjaman online cepat cair bayar bulanan yang memberikan limit besar hingga Rp30 juta adalah Kredivo. Kredivo terdaftar di OJK serta punya izin operasional resmi di Indonesia. Bunga Kredivo cukup terjangkau hanya 2,6% saja, flat per bulan.
Cicilan bisa diangsur mulai dari pilihan tenor 3 dan 6 bulan. Sementara jika digunakan untuk belanja online, cicilannya bisa sampai 12 bulan.
Syarat pendaftaran juga cukup mudah, punya penghasilan tetap minimal Rp3 juta per bulan, berusia antara 18-60 tahun dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, dan Kediri.